Ada banyak alasan untuk mengonsumsi coklat. Selain rasanya yang lezat,
berbagai hasil penelitian telah menemukan banyak khasiat coklat bagi kesehatan.
Kini bertambah lagi satu alasan untuk mengonsumsi coklat. Si manis ini bisa
mencegah penyakit stroke. Hasil studi yang dilakukan oleh Sarah Sahib dari
University of Toronto, Kanada menyebutkan, satu batang coklat per minggu dapat
mencegah seseorang dari penyakit stroke.
Penelitian yang melibatkan hampir 50.000 orang ini menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi coklat, memiliki kecenderungan 22 persen lebih bisa menangkal penyakit stroke ketimbang yang tidak mengonsumsinya. Diketahui juga, mereka yang menderita stroke namun senang memakan coklat, 46 persen bisa lebih lama bertahan hidup ketimbang mereka yng tidak makan coklat. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph, Senin (15/2/2010). "Akan ada banyak riset yang dibutuhkan untuk menentukan apakah coklat benar-benar efektif mengurangi risiko penyakit stroke," kata Sahib.
Bersama dengan rekannya Gustavo Saposnik, Sahib melakukan dua kali penelitian. Yang pertama, ditemukan sekira 44.489 orang yang mengonsumsi coklat setiap minggu, mengalami penurunan risiko penyakit stroke sebesar 22 persen. Penelitian kedua memberikan bukti bahwa ada 1.169 orang yang memakan 50 gram coklat sekali seminggu, mengalami penurunan risiko cepat mati akibat stroke sebesar 46 persen ketimbang pasien stroke yang tidak makan coklat. Namun demikian, Saposnik juga mengingatkan agar jangan mengonsumsi coklat secara berlebihan.
"Terlalu banyak makan coklat pun dapat membuat Anda gemuk dan menumpuk lemak jenuh dalam tubuh," ujarnya. Saposnik dan Sahib pun menambahkan, perlu diadakan investigasi lebih lanjut untuk benar-benar memberikan bukti kuat soal khasiat coklat terhadap penderita stroke. Kandungan flavanoid yang amat kaya dalam coklat disebut-sebut berfungsi sebagai zat anti oksidan yang bisa menangkal serangan penyakit termasuk stroke.
Penelitian yang melibatkan hampir 50.000 orang ini menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi coklat, memiliki kecenderungan 22 persen lebih bisa menangkal penyakit stroke ketimbang yang tidak mengonsumsinya. Diketahui juga, mereka yang menderita stroke namun senang memakan coklat, 46 persen bisa lebih lama bertahan hidup ketimbang mereka yng tidak makan coklat. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph, Senin (15/2/2010). "Akan ada banyak riset yang dibutuhkan untuk menentukan apakah coklat benar-benar efektif mengurangi risiko penyakit stroke," kata Sahib.
Bersama dengan rekannya Gustavo Saposnik, Sahib melakukan dua kali penelitian. Yang pertama, ditemukan sekira 44.489 orang yang mengonsumsi coklat setiap minggu, mengalami penurunan risiko penyakit stroke sebesar 22 persen. Penelitian kedua memberikan bukti bahwa ada 1.169 orang yang memakan 50 gram coklat sekali seminggu, mengalami penurunan risiko cepat mati akibat stroke sebesar 46 persen ketimbang pasien stroke yang tidak makan coklat. Namun demikian, Saposnik juga mengingatkan agar jangan mengonsumsi coklat secara berlebihan.
"Terlalu banyak makan coklat pun dapat membuat Anda gemuk dan menumpuk lemak jenuh dalam tubuh," ujarnya. Saposnik dan Sahib pun menambahkan, perlu diadakan investigasi lebih lanjut untuk benar-benar memberikan bukti kuat soal khasiat coklat terhadap penderita stroke. Kandungan flavanoid yang amat kaya dalam coklat disebut-sebut berfungsi sebagai zat anti oksidan yang bisa menangkal serangan penyakit termasuk stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar